View

View

View

View

View

View

View

View

View

View

ILSKI

ILSKI

31 Maret 2009

Aku dan Sahabat

langit dan awan
tak pernah berpisah
selalu berkawan
seakan mengukir suatu kisah.

bintang menyanjung bulan
menghiasi jagad raya
meminta tabir suatu jalan
bagi insan yang percaya.

aku dan sahabat
mengukir cerita tanpa akhir
takkan ada yang terlewat
dalam hati tlah kuukir.

bagai kalung mutiara
terajut indah dan bebas.
kebahagiaan tak tertara
dalam hati sedang melintas.

NN (kelas 6 SD)

Tentang OSC

Ordo Sanctae Crucis (OSC), biasa disebut Ordo Salib Suci adalah kelompok para imam dan bruder yang mempunyai semangat hidup bersama berdasarkan regula Santo Agustinus. Sejarah perkembangan ordo ini cukup unik. OSC termasuk ordo tua, tetapi dengan jumlah anggota yang sedikit. Bahkan dalam perkembangannya, OSC pernah hanya beranggotakan empat orang saja. Daerah missi OSC meliputi Brasilia, Amerika Serikat, Indonesia, dan Kongo. Tentu saja, OSC berada di Eropa, karena berawal di sana.Ordo Salib Suci adalah Ordo Kanonik Regulir. Artinya: Ordo yang hidup menurut peraturan atau aturan tertentu. Peraturan tersebut didasarkan pada Regula Santo Agustinus dan Konstitusi Ordo Salib Suci.

Ciri utama dari para anggota Ordo Salib Suci adalah hidup bersama. Maka, di dalam komunitas Ordo Salib Suci selalu terdapat dua atau lebih anggota yang tinggal bersama. Hal lain yang menjadi ciri dari anggota Ordo Salib Suci adalah hidup berimbang antara karya dan doa (vita mixta). Selain itu, liturgi pun mendapat perhatian yang mendalam dari para anggota Ordo Salib Suci.

In Cruce Salus (Di dalam Salib ada Keselamatan) adalah motto yang selalu diemban oleh para anggota Ordo Salib Suci. Salib tidaklah semata dipandang sebagai simbol penderitaan dan kesengsaraan, namun lebih dipandang sebagai daya yang mampu memancarkan nilai-nilai keselamatan bagi hidup manusia. Oleh karenanya, setiap anggota Ordo Salib Suci harus mampu mewartakan Kristus yang tersalib, harus mampu menawarkan nilai-nilai keselamatan, dan harus mampu mengangkat martabat mereka yang miskin, tersingkir, hina, dan termarjinalisasi kepada keselamatan nyata di dunia ini.

Semangat hidup ini diintegrasikan dengan tiga pilar utama yang menjadi karisma dari Ordo salib Suci, yaitu:

Cultus (kebersatuan hidup dengan Allah). Hal ini diekspresikan dengan doa, Ibadat Harian, Perayaan Ekaristi, spiritualitas batin, dan perayaan liturgi lainnya.

Communio (kebersatuan dengan konfrater). Hal ini diekspresikan dengan kemampuan untuk hidup bersama dengan konfrater lain (dalam satu komunitas minimal ada dua konfrater), kemampuan bekerjasama, kemauan untuk saling menguatkan dan membela, serta kemauan dan kemampuan serta kesanggupan untuk berkorban dan berjuang bersama konfrater.

Caritas (kebersatuan dengan orang-orang di sekitar atau dengan umat yang dilayani). Hal ini diekspresikan dengan karya, pengabdian dalam kerasulan.

In Cruce Salus

In Cruce Salus, dalam Palang Salib ada Keselamatan. Salib merupakan akar keselamatan. Itu yang diharapkan menggetarkan hati dan hidup seorang anggota Ordo Salib Suci Tidak hanya berhenti pada wafat dan penderitaan, melainkan kekuatan dan harapan yang disinarkan kebangkitan Kristus.

Sedapatnya itu direnungkan dan dirayakan dalam doa bersama dan perayaan Ekaristi. Liturgi itu penting Harus diperhatikan dan dipelihara. Persaudaraan, melaksanakan hidup dan karya bersama, singkatnya hidup bersama atau berkomunitas, dipandang sebagai tulang punggung Ordo.

Karenanya, hidup bersama ini dipahami dan dihayati dalam dimensi sakramental. Sakramental karena bentuk dan cara hidup seperti ini merupakan tanda persatuan dan keselamatan dalam rahmat yang mengalir melalui peristiwa kebangkitan dan keselamatan Kristus sendiri. Biarawan OSC menatap masa depan dengan sikap yang terbuka.

Sejak semula OSC menaruh perhatian pada kaum miskin. Sederhana dan akrab terhadap kaum lemah ekonomi atau pun rohani menjadi salah satu ciri 0rdo ini. OSC pun akan selalu bersikap ramah, rela dan menerima siapa saja. Suasana hospitalitas tak akan memudar dalam pelayan OSC.